Senin, 12 Maret 2018

Jenis - Jenis Organisasi

A. Kelebihan dan Kekurangan Bentuk Struktur Organisasi berdasarkan pelimpahan wewenang


Adapun terdapat beberapa macam bentuk struktur organisasi yaitu :
1.      Struktur Organisasi Lini
2.      Struktur Organisasi Lini dan Staf
3.      Struktur Organisasi Matrik
4.      Struktur Organisasi Komite



1. Organisasi Lini

Organisasi Garis / Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya
Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol.
1.      Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang
2.      Selain top manajer , manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
3.      Jumlah karyawan sedikit
4.      Sarana dan alatnya terbatas
5.      Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer
6.      Organisasi kecil
         
Kebaikan dari struktur organisasi ini adalah : 
1.      Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando.
2.      Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar 
3.      Proses decesion making berjalan cepat 
4.      Disiplin dan loyalitas tinggi 
5.      Rasa saling pengertian antar anggota tinggi
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
1       Ada tendensi gaya kepernimpinan otokratis
2       Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat
3    Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
4      Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi

Gambar struktur organisasi Lini :


2. Organisasi Lini dan Staf

Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung
Ciri :
1      Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2      Karyawan banyak
3      Organisasi besar 
Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi:
1.      Personel lini
2.      Personel staf

Kebaikan dari struktur organisasi ini adalah :
1       Ada pembagian tugas yang jelas
2       Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
3       Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
4       Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on the right place
5       Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
1      Tugas pokok orang-orang sering dinomorduakan
2      Proses decesion makin berliku-liku
3     Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem patronage
4      Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya

Gambar struktur organisasi Lini dan Staf:


3. Organisasi Matrik

Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu or­ganisasi di mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikum­pulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan
Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di bidang penelitian dan pengembangan
Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda di mana wewenang horison­tal diterima manajer proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dcngan keahliannya dan tetap akan melekat sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam struktur formalnya. Sebagai akibat anggota organisasi matrik mempunyai dua wewenang, hal ini berarti bahwa dalam melaksanakan kegiatannya para anggotanya juga harus melaporkan kepada dua atasan
Untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul, biasanya manajer proyck diberi jaminan untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah di mana manajer proyek tersebut akan langsung lapor kepada manajer puncak

Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
Pada fleksibelitas dan kemampuannya dalam memperhatikan masalah-masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang unik serta pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak mengganggu struktur organisasi yang ada
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
Manajer proyek tak bisa mengkoor­dinir berbagai bagian yang berbeda hingga menghadapi kesulitan dalam mengembangkan team yang terpadu dikarenakan penyimpangan pclaksanaan perintah untuk masing-masing individu. Untuk mengatasi kesulitan yang mungkin timbul, maka manajer proyek biasanya diberi wewenang khusus yang penting, misalnya: dalam menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan perlakuan personalia

Gambar struktur organisasi Matrik:


4. Organisasi Komite

Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen.
Organisasi komite terdiri dari :
1      Executive Committe (Pimpinan komite)
 Yaitu para anggotanya mempunayi wewenang lini
2      Staff Committee
Yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf

Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
1    Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
2       Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil
3       Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
1       Proses decesion making sangat lamban
2       Biaya operasional rutin sangat tinggi
3   Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab

Gambar struktur organisasi komite:



B. Kelebihan dan Kekurangan Bentuk Struktur Organisasi berdasarkan hubungan kontrak

Adapun terdapat beberapa macam bentuk struktur organisasi yaitu :
1.      Struktur Organisasi Tradisional
2.      Struktur Organisasi Swakelola
3.      Struktur Organisasi Manajemen Konstruksi
4.      Struktur Organisasi Turnkey



1. Organisasi Tradisional

Dalam bentuk ini seorang manajer umum memiliki semua fungsi yang diperlukan untuk memberikan produk atau jasa. Kelompok-kelompok kegiatan yang dipimpin oleh departemen atau divisi manajemen. Setiap departemen dapat mempertahankan tingkat tinggi keahlian teknis dan fokus.

Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
Lebih mudah untuk anggaran dan biaya kontrol.
lebih besar kontrol sumber daya teknis karena semua dikelola di bawah departemen umum atau manajemen divisi. Kebijakan
dan prosedur yang konsisten di antara tim melaporkan ke saluran manajemen umum. Saluran
komunikasi vertikal dapat ditentukan dengan mudah. Waktu reaksi
sangat minim untuk mengatasi masalah apapun ..

Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
Tidak ada individu bertanggung jawab untuk keseluruhan memberikan proyek. Koordinasi
sumber daya di luar saluran komunikasi vertikal sulit. Pelanggan komunikasi
disalurkan melalui manajemen atas.
Setiap kelompok fungsional dapat membuat bermain untuk kekuatan di dalam hirarki. Proyek
cenderung jatuh di belakang jadwal karena kompleksitas koordinasi.

Skema hubungan organisasi ini adalah sebagai berikut :



2. Organisasi Swakelola
Swakelola adalah sekumpulan engineers yang menjalankan sistem pelaksanaan proyek tanpa membawa badan hukum sendiri karena menggunakan badan hukum pemilik bangunan. Ini artinya sama dengan tim swakelola adalah staf proyek dari owner bangunan. Tim swakelola berbeda dengan kontraktor yang membawa badan hukum sendiri atau perusahaan sendiri. 

Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
1. Sistem perpajakan yang digunakan adalah KMS atau kegiatan membangun sendiri sesuai dengan  pasal 16C UU PPN No.18 tahun 2000 sehingga pembayaran dan pelaporan dilakukan tiap sebulan sekali sebesar 10% x 40% x biaya yang sudah dikeluarkan. Itu artinya PPN yang dikenakan sebesar 4%.
2. RAB bangunan menjadi lebih efisien karena nilai PPN sebesar 4%. Berbeda dengan kontraktor sebesar 10%.
3. Dari segi pelaksanaan proyek, sistem swakelola lebih banyak menguntungkan untuk owner karena pembelanjaan dan pembayaran untuk material semua dilakukan langsung oleh owner. Sehingga lebih transparan.
4. Dari segi pelaksanaan proyek,  owner bisa mengontrol langsung progres dan pengeluaran langsung ke tim swakelola.
5. Ditinjau dari tim swakelola yang melaksanakan proyek, tidak perlu khawatir adanya kenaikan harga material atau pembengkakan biaya karena tim swakelola memperoleh keuntungan proyek bukan berdasarkan margin nilai kontrak melainkan dari fee persenkontrak biaya. Tim swakelola biasa mendapatkan fee sebesar 5-7% dari total nilai kontrak biaya.
6. Hubungan antara tim swakelola dengan owner bisa lebih dekat karena tim swakelola dianggap sebagai staf owner langsung.
7. RAB bangunan menjadi efisien karena tidak ada nilai tambahan margin (keuntungan kontraktor).
8. Ditinjau dari owner, owner akan mengetahui jumlah margin atau sisa biaya dari proses pelaksanaan yang dilaporkan tiap sebulan sekali. Apabila terdapat sisa biaya dari proses pelaksanaan akan dikembalikan kepada owner. 

Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
1. Owner harus mengenal sekali track record dari tim swakelola. Karena tim swakelola tersebut tidak mempunyai nama perusahaan sendiri. Biasanya owner tidak akan memberikan proyek sebesar itu kepada tim yang tidak dikenalnya.
2. Dari segi tim swakelola, keuntungan yang diperoleh dari tim swakelola tidak sebesar dengan kontraktor karena sistem pengupahan dengan sistem fee persen sebesar 5-7%.
3. Tim swakelola harus terdiri dari orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk multitasking karena staf-staf di proyek harus merangkap-rangkap jobdesknya. Sebagai contoh, seorang cost control harus merangkap menjadi logistik, admin teknik dan sebagainya. Sehingga hasil pekerjaan tidak akan semaksimal dengan kontraktor.
4. Spesifikasi material interior dan arsitek biasanya akan berubah-ubah dan bahkan belum keluar desainnya padahal proses pelaksanaan sudah mulai sehingga proses pelaksanaan menjadi terbengkalai. Hal ini bisa menyebabkan progres lapangan menurun.
5. Owner akan disibukkan dengan proses pelaksanaan proyek seperti pembayaran ke supplier atau vendor-vendor material. 

Skema hubungan organisasi ini adalah sebagai berikut :



3. Organisasi Manajemen Konstruksi
Organisasi Manajemen Konstruksi berkaitan dengan manajemen proyek yang terdiri dari manajemen konstruksi dan pihak - pihak lainnya seperti Kontraktor, Konsultan Perencana dan lain - lainnya, yang mempunyai tugas mengelola proyek secara terpadu dari perencanaan proyek, desain dan pelaksanaan konstruksi. Hubungan kontrak antara pihak yang terlibat dalam tim manajemen proyek bertujuan meminimalkan hubungan timbal balik di dalam tim manajemen proyek.

Pelakasanaan tahapan dalam organisasi semacam ini memungkinkan adanya overlapping karena pelaksanaan proyek seperti desain dan pelaksanaan konstruksinya sudah terpadu di bawah koordinasi manajemen konstruksi. Dalam organisasi jenis ini biasanya manajemen konstruksi bertindak sebagai wakil owner / pemilik proyek di lapangan.

Skema hubungan organisasi ini adalah sebagai berikut :



4. Organisasi Turnkey
Pada proyek - proyek tertentu, pemilik proyek memiliki keterbatasan kemampuan teknis dan biaya untuk merealisasikan suatu proyek. Untuk mengatasi masalah tersebut pemilik proyek menyerahkaan tanggungjawab desain dan pelaksanaan konstruksi (termasuk pembiayaan) pada suatu organisasi (investor / kontraktor), pengaturan seperti hal tersbut dinamakan organisasi proyek turnkey. Ide dasar pembentukan organisasi turnkey didasarkan pada organisasi terpadu (integration of organization) yang menyerahkan semua kegiatan (desain maupun pelaksanaan konstruksi) pada satu pihak.

Pada model organisasi ini kontraktor sekaligus sebagai konsultan perencana sesuai dengan kontrak antara kontraktor dengan pemilik proyek.

Tidak seperti organisasi tradisional, pelaksanaan tahapan kegiaatan proyek pada organisasi semacam ini bisa dilakukan overlapping sebab tanggungjawab desain dan pelaksanaan konstruksi berada pada satu pihak saja.

Skema hubungan organisasi ini adalah sebagai berikut :




Link : - untan.ac.id
           - tekniksipil.untan.ac.id



Minggu, 11 Maret 2018

Proyek Konstruksi

Assalamu'alaikum Warahmattullahi Wabarakaatuh
Selamat datang di blog saya, di postingan saya kali ini saya akan membahas tentang "Proyek Konstruksi". Semoga setelah membaca postingan saya ini dapat membantu para pembaca memahami apa yang di maksud dengan "Proyek Konstruksi"


A. Pengertian Proyek Konstruksi

Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu tugas yang telah digariskan.
Menurut D.I Cleland dan W.R. King (1987), proyek adalah gabungan dari berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada proyek berupa pembangunan/perbaikan sarana fasilitas (gedung, jalan, jembatan, bendungan dan sebagainya) atau bisa juga berupa kegiatan penelitian, pengembangan. Dari pengertian di atas, maka proyek merupakan kegiatan yang bersifat sementara (waktu terbatas), tidak berulang, tidak bersifat rutin, mempunyai waktu awal dan waktu akhir, sumber daya terbatas/tertentu dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Pengertian proyek dalam pembahasan ini bidatasi dalam arti proyek konstruksi, yaitu proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan). Dari pengertian dan batasan di atas, maka dapat dijabarkan beberapa karakteristik proyek sebagai berikut.
  1. Waktu proyek terbatas, artinya jangka waktu, waktu mulai (awal proyek dan waktu finish (akhir proyek) sudah tertentu.
  2. Hasilnya tidak berulang, artinya produk suatu proyek hanya sekali, bukan produk rutin/berulang (Pabrikasi).
  3. Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan berbeda-beda, dengan pola di awal sedikit, berkembang makin banyak, menurun dan berhenti.
  4. Intensitas kegiatan-kegiatan (tahapan, perencanaan, tahapan perancangan dan pelaksanaan).
  5. Banyak ragam kegiatan dan memerlukan klasifikasi tenaga beragam pula.
  6. Lahan/lokasi proyek tertentu, artinya luasan dan tempat proyek sudah ditetapkan, tidak dapat sembarang tempat.
  7. Spesifikasi proyek tertentu, artinya persyaratan yang berkaitan dengan bahan, alat, tenaga dan metoda pelaksanaannya yang sudah ditetapkan dan harus memenuhi prosedur persyaratan tersebut.
B. Jenis-Jenis Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia dan kemajuan teknologi. Bidang-bidang kehidupan manusia yang makin beragam menuntut industri jasa konstruksi, membangun proyek-proyek konstruksi sesuai dengan keragaman bidang tersebut. Proyek konstruksi untuk bangunan pabrik tentu berbeda dengan bangunan gedung untuk sekolah. Proyek konstruksi bendungan, terowongan, jalan, jembatan dan proyek teknik sipil lainnya membutuhkan spesifikasi, keahlian dan teknologi tertentu, yang tentu berbeda dengan proyek perumahan/pemukiman (Real Estate). Memang agak sulit mengkategorikan jenis-jenis proyek dalam kategori-kategori /jenis yang rinci dan tegas, namun secara umum (garis besar) klasifikasi/jenis proyek konstruksi dapat dibagi menjadi.
1. Proyek konstruksi bangunan gedung (Building Construction)
Proyek konstruksi bangunan gedung mencakup bangunan gedung perkantoran, sekolah, pertokoan, rumah sakit, rumah tinggal dan sebagainya. Dari segi biaya dan teknologi terdiri dari yang berskala rendah, menengah, dan tinggi. Biasanya perencanaan untuk proyek bangunan gedung lebih lengkap dan detail. Untuk proyek-proyek pemerintah (di Indonesia) proyek bangunan gedung ini dibawah pengawasan/pengelolaan DPU sub Dinas                                                                                                          Cipta Karya.
2. Proyek bangunan perumahan/pemukiman (Residential Contruction/Real Estate)

Di sini proyek pembangunan perumahan/pemukiman (real estate) dibedakan denganproyek bangunan gedung secara rinci yang didasarkan pada klase pembangunannya serempak dengan penyerahan prasarana-prasarana penunjangnya, jadi memerlukan perencanaan infrastruktur dari perumahan tersebut (jaringan transfusi, jaringan air, dan fasilitas lainnya). Proyek pembangunan pemukiman ini dari rumah yang sangat sederhana sampai rumah mewah, dan rumah susun. Di Indonesia pengawasan di bawah Sub Dinas Cipta Karya.
3. Proyek konstruksi teknik sipil/proyek
Konstruksi rekayasa berat (Heavy Engineering Construction) umumnya proyek yang masuk jenis ini adalah proyek-proyek yang bersifat infrastruktur seperti proyek bendungan, proyek jalan raya, jembatan, terowongan, jalan kereta api, pelabuhan, dan lain-lain. Jenis                                                                                                                    proyek ini umumnya berskala besar dan                                                                                                            membutuhkan teknologi tinggi.
4. Proyek konstruksi industri (Industrial Construction)
Proyek konstruksi yang termasuk dalam jenis ini biasanya proyek industri yang membutuhkan spesifikasi dan persyaratan khusus seperti untuk kilang minyak, industri berat/industri dasar, pertambangan, nuklir dan sebagainya. Perencanaan dan pelaksanaannya membutuhkan ketelitian dan keahlian/ teknologi yang spesifik.



C. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Proyek Konstruksi
Dalam pembangunan proyek pihak-pihak yang biasanya terlibat adalah:
1. Investor (owner) merupakan orang/perusahaan yang akan menanamkan modal pertama kali pada proyek. Owner disini merupakan pihak yang memiliki ide untuk membangun suatu proyek. Owner akan melakukan tinjauan mengenai ide membuat suatu proyek untuk mengetahui seberapa lama investasi yang mereka tanamkan mencapai BEP (Break Event Point) dan akan dibandingkan dengan produk investasi lainnya yang lebih menjanjikan baik berupa produk perbankan, obligasi (saham/reksadana) atau produk investasi lainnya.
2. Lenders merupakan orang/badan/perusahaan yang bekerja sama dengan peminjamnya, menyuntikan modalnya dengan bunga yang disepakati. Lenders biasanya adalah bank. Saat pengajuan pinjaman, lenders akan melihat cash flow pengembalian pinjaman yang diajukan.
3. Asuransi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjaminan, dalam konteks ini merupakan pihak yang menjamin berlangsungnya proyek selama proses pelaksanaan pembangunan. Pihak asuransi akan melakukan ganti rugi bila terjadi kendala pada proyek sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Sebagai gantinya, orang/badan yang mengajukan asuransi harus membayar premi yang dibebankan.
4. Kontraktor merupakan pihak yang akan melaksanakan atau membangun suatu proyek yang telah disetujui oleh pemilik modal (owner). Kontraktor dituntut untuk melaksanakan proyek sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh owner.
5. Konsultan merupakan pihak yang dipekerjakan oleh owner sebagai perwakilan owner saat pelaksanaan proyek berlangsung, baik sebagai perencana maupun pengawas selama pelaksanaan proyek.
6. Konsultan FS merupakan pihak yang dipekerjakan oleh owner untuk membuat studi kelayakan mengenai suatu rencana proyek konstruksi. Fungsi dari studi kelayakan yang dibuat adalah untuk mengetahui apakah suatu rencana proyek tersebut layak untuk dikerjakan atau tidak (go or not go).
7. Kompetitor merupakan pihak yang memiliki suatu kepentingan yang sama dan pangsa pasar yang hampir serupa dari produk yang akan dihasilkan dari pelaksanaan proyek. Kompetitor perlu dipetakan untuk mengetahui tingkat persaingan dari produk yang akan dihasilkan. Kompetitor yang akan dianalisa adalah resort yang memiliki fasilitas hampir serupa atau pangsa pasar yang sama di lokasi yang berdekatan dengan proyek yang akan dibangun.
8. Regulator merupakan pihak yang membuat peraturan berkaitan dengan pembangunan proyek ini, apakah sesuai dengan perencanaan tata ruang wilayah dan telah memenuhi studi kelayakan serta AMDAL.
D. Tahapan-Tahapan Proyek Konstruksi
Secara garis besar tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi:
  1. tahap perencanaan (planning)
  2. tahap perancangan (design)
  3. tahap pengadaan/pelelangan
  4. tahap pelaksanaan (construction)
Masing-masing tahap proyek di atas dibagi lagi dalam beberapa kegiatan yang lebih detail.
1. Tahapan Perencanaan (Planning)
Merupakan penetapan garis-garis besar rencana proyek, mencakup: recruitment konsultan
(MK, perencana) untuk menterjemahkan kebutuhan pemilik, pembuatan TOR, survey, feasibility studies studi kelayakan proyek, pemilihan design, schematic design, program dan budget, financing. Disini merupakan tahap pengelolaan (briefing), studi, evaluasi dan program yang mencakup hal-hal teknis ekonomis, lingkungan, dll.
Hasil dari tahap ini adalah:
  • laporan survey
  • studi kelayakan
  • program dan budget
  • TOR (Term Of Reference)
  • master plan
2. Tahap Perancangan (Design)
Tahap Perancangan terdiri dari:
a. Prelimenery Design (Pra Rancangan)
yang mencakup kriteria desain, skematik desain, proses diagram blok plan, rencana tapak, potongan,
denah, gambar situasi/site plan tata ruang, estimasi cost (kerja global).
b. Design Development (Pengembangan Rancangan)
Merupakan tahap pengembangan dari pra rancangan yang sudah dibuat dan perhitungan-perhitungan yang lebih detail, mencakup:
1) perhitungan-perhitungan detail (struktural maupun non struktural) secara terperinci.
2) gambar-gambar detail (gambar arsitektur, elektrikal, struktur, mekanikal, dsb.)
3) outline specification (garis besar)
4) estimasi cost untuk konstruksi secara terperinci.
c. Disain akhir dan penyiapan dokumen pelaksanaan (final design & construction document).
Merupakan tahap akhir dari perencanaan dan persiapan untk tahap pelelangan, mencakup:
1) gambar-gambar detail, untuk seluruh bagian pekerjaan
2) detail spesifikasi
3) bill of quantity (daftar volume)
4) estimasi biaya konstruksi (secara terperinci)
5) syarat-syarat umum administrasi dan peraturan umum (dokumen lelang)
3. Tahap Pengadaan/Pelelangan
Pengadaan/pelelangan dilakukan untuk:
a. pengadaan konsultan
1) Konsultan Perencanaan/MK setelah gagasan awal/TOR ada.
2) Konsultan pengawas/supervisi setelah dokumen lelang ada
b. Pengadaan kontraktor setelah dokumen lelang ada

4. Tahap pelaksanaan (construction)
Merupakan pelaksanaan pembangunan konstruksi fisik yang telah dirancang pada tahap design. Pada tahap ini, setelah kontrak ditandatangani, SPK dikeluarkan, maka pekerjaan pelaksanaan dilakukan. Pekerjaan pelaksanaan mencakup.
a. rencana kerja (time schedule)
b. pembagian waktu secara terperinci
c. rencana lapangan (site plan/instalation) rencana peletakan bahan, alat dan bangunan bangunan pembantu lainnya.
d. organisasi lapangan
e. pengadaan bahan/material
f. pengadaan dan mobilisasi alat
g. pengadaan dan mobilisasi tenaga
h. pek. persiapan dan pengukuran (stake out)
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk gedung berbeda dengan pekerjaan konstruksi jalan atau konstruksi bendungan, pelabuhan, dsb. Pada pekerjaan konstruksi 4 target yang harus dicapai kontraktor:
a. selesai dengan mutu/kualitas paling tidak asma dengan yang ditentukan dalam spec/perencanaan.
b. selesai dengan waktu ≤ waktu perencanaan
c. selesai dengan biaya ≤ biaya yang direncanakan
d. selesai dengan tidak menimbulkan dampak lingkungan (sosial, fisik, dan administratif)
e. pemeriksaan lab/testing
f. penyerahan pertama
g. masa pemeliharaan
h. penyerahan kedua
secara skematis tahapan/proses proyek konstruksi dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tahapan Proyek Konstruksi


πŸ˜ƒπŸ˜ƒTerima Kasih Atas Kunjungan Anda. Semoga Postingan Saya ini dapat Berguna bagi Pembaca dan Saya PribadiπŸ˜ƒπŸ˜ƒ
Assalamu'alaikum Warahmattullahi Wabarakaatuh


Ditulis Oleh : Antonius Giovanni Soewarno